Menjawab Tantangan 40 Hari Menaklukkan Buku



“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Mulia. Yang mengajarkan (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. QS. Al-‘Alaq: 1-5).

Ayat suci di atas tentunya sangat familiar bagi kita yang beragama Islam. Betapa islam sangat mengindahkan kegiatan membaca, sehingga ayat yang turun ke bumi pertama kali adalah “Bacalah”. Renungkanlah, ini bukan sebuah kebetulan. Ini seperti skenario yang sudah Allah tetapkan sedemikian indah untuk umatnya. “Bacalah!” kata Allah, maka yang tidak tahu menjadi tahu, yang bodoh menjadi pintar, yang samar menjadi jelas. “Bacalah” kata Allah, maka kita akan tahu betapa luas kekuasaan Allah, betapa tak terbatas ilmu Allah, betapa Maha Besar Allah.

Menyadari tentang keutamaan membaca, yang Allah sendiri menyuruhnya dalam Al-Qur’an, maka saya tidak lagi berpikir dua kali untuk menolak tantangan membaca yang dibuat oleh FLP (Forum Lingkar Pena) Jatim. Mungkin ini salah satu cara Allah untuk membuat saya dekat dengan buku (lagi). Nama program tersebut adalah Reading Challenge, ada beberapa tingkatan kelas, kelas terendah adalah kelas R (Reader) dan kelas tertinggi adalah kelas SR (Super Reader). Di tiap kelas akan ada tantangan tersendiri sesuai dengan tingkatan kelas tersebut. Dalam tulisan ini saya akan membagikan pengalaman saya selama di kelas MR (Middle Reader). 

Setelah lulus kelas R yang tantangannya adalah membaca buku setiap hari dengan minimal target halaman yang sudah ditetapkan di tiap harinya, maka otomatis peserta akan naik ke kelas yang lebih tinggi, yaitu kelas MR yang berlangsung selama 40 hari. Di kelas MR tantangannya tentu lebih dipersulit, yaitu harus menghatamkan buku selama delapan hari yang kategorinya sudah ditetapkan. Untuk orang yang tidak terbiasa membaca semua jenis genre buku seperti saya, tentu akan tertantang dalam kelas MR ini. Kita diajak keluar dari zona nyaman, keluar dari kebiasaan membaca buku yang itu-itu saja. Kita diajak berpetualang menjelajahi puluhan ribu kata yang menjelaskan tentang banyak hal. Semakin banyak hal yang baru kita tahu semakin menandakan betapa bodohnya kita, betapa ilmu Allah itu luas sekali.  

Kelas MR membuat saya benar-benar bergerak menjelajah buku. Menemukan buku dengan kategori berbeda tidak semudah yang dibayangkan. Hingga akhirnya saya terbiasa untuk rajin ke perpustakaan daerah ataupun perpustakaan TBM, mencari buku di setiap rak demi rak hingga akhirnya menemukan, dan itu adalah sesuatu yang membahagiakan. Bahagia karena mendapatkan buku? Ya, itu faktanya, sensasinya luar biasa. Merasa sulit sekali menghatamkan buku yang tidak disuka? Tidak juga, itu mudah sekali jika kita menganggap itu mudah dan tidak mempersulit diri. Jangan tanya ketika sudah sampai di titik akhir perjuangan menghatamkan buku di hari ke 40, itu sungguh excited. Ternyata saya bisa dengan kemudahan dari Allah. Adakah perubahan setelah 40 hari itu? Jangan tanya lagi, saya tidak bisa lagi jika tidak membaca. Itu saja. Satu hari tanpa membaca? Oh No. Tentunya jangan lupa, Al-Quran adalah bacaan wajib bagi setiap muslim. So, bacalah Al Qur'an, buku, dan tulisan apapun setiap hari, maka kita bisa lihat keluasan ilmu Allah yang kita sendiri tidak sanggup mengukur batasnya.

0 komentar:

Posting Komentar

My Friends