Sepercik Penyesalan


Noda telah kembali menghiasi sebongkah perjalanan hidup seorang manusia itu, kotor dan tak elok untuk dilihat. Ia tak pernah bosan melakukan maksiat. Apa yang ia cari sebenarnya dengan dosa maksiat itu? Kepuasaan lah yang ia cari. Hanya kepuasan sesaat yang membuat dirinya sangat hina di mata Allah. Ya, sangat hina dan buruk. Bahkan jiwanya kini sangat kering. Tak pernah ada ketenangan yang membalut jiwanya.
Laksana pakaian putih bersih yang ternodai oleh segores warna coklat yang memperburuk kegagahannya. Namun jika noda itu terus digesek dan disikat, tak menutup kemungkinan noda yang ada dalam pakaian itu pun akan sirna. Meskipun ada kemungkinan akan sedikit berbekas. Tapi itu lebih baik dari keadaan yang semula.
Seperti halnya pakaian tersebut, seorang manusia awalnya terlahir dalam keadaan suci dan bersih. Namun ketika ia menjelajah aliran waktu, kesucian itu nampak budar. Bahkan, mungkin ada yang sangat kotor. Kau tahu karena apa? Karena perbuatan yang muaranya adalah dosa yang menjadikan dirinya tak bersih lagi. Manusia fitrahnya memang melakukan kesalahan dan dosa. Namun Allah menyediakan suatu media untuk membersihkan noda itu. Taubat kah? Iya taubatlah yang menjadi jalan agar manusia itu bisa kembali menggapai kehidupan yang lebih baik. “setiap orang diantara kamu melakukan kesalahan. Dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah yang bertaubat.” (HR. Ahmad). Allah mengampuni dosa hambanya yang melampui batas jika Ia benar-benar bertaubat.Katakanlah, “Hai hmba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari Rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya (selain syirik). Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar:53).
Allah…
Tuhanku…
Ampunilah diriku yang sangat kotor ini
Ampunilah diriku yang sangat hina ini
Ampunilah diriku yng tak bosan melakukan dosa ini

Sungguh…
Jiwa ini sangat kering saat ku mulai menjauhi-Mu
Sungguh…
Raga ini terasa hampa saat ku palingkan tubuhku dari sujud pada-Mu
Sungguh dan sungguh aku sangat membutuhkan-Mu

Akankah tubuh dan jiwaku pantas memasuki surga-Mu?
Dengan segala dosa yang kubawa?
Akankah pantas Ya Rabbi?
Namun, aku tak mau memesan neraka-Mu
Aku sangat takut dengan Adzab-Mu

Kini, ku simpuhkan sujudku pada-Mu
Bersihkan noda yang ada pada diriku
Terimalah Taubatan Nasuhaku
Wahai Illahku..
*IM-

Yakinlah, Allah Maha Pengampun bagi yang mau benar-benar bertaubat.Dia Maha Pemberi Kekuatan bagi yang mau berjuang merubah sikap dan perilakunnya menjadi lebih baik lagi.
Sesal itu kini tergambar. Air matanya menjadi saksi atas penyesalan itu. Bibirnya bergetar menyebut Illah-Nya, “Allah… ampuni aku, ampuni aku, ampuni aku”. Tes.. tess.. tes.. tetesan air matanya pun mulai membanjiri sajadahnya, bagai tetesan hujan yang memebasahi bumu cinta-Nya. Sekarang bukan hanya air mata yang menjadi saksi penyesalannya, namun sajadah pun juga ikut menjadi saksi bisu penyesalan atas semua maksiat dan dosanya selama ini. Taubatlah menjadi jalannya meraih kembali Ridha Allah yang sempat ia lepas. Menyesalah atas dosa itu, bertaubatlah untuk menebusnya, selagi maut belum menyapa.
Dunia ini adalah tempat musafir-musafir berkelana mencari amal shalih untuk menuju ke satu tempat yang sangat indah, keindahannya tak bisa dikalahkan oleh keindahan yang ada di dunia. Apa itu? Itu adalah surga, tempat kekasih-kekasih Allah menetap kelak saat masanya tiba. Hanya orang-orang pilihan Allah lah yang bisa menapakkan kaki di tempat indah itu. Hanya ia yang beriman dan mengerjakan amal saleh yang bisa singgah di dalamnya. “orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnay, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah telah membuat suatu janji yang benar. Dan siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?” (QS. An Nisa:122). Semangat menggapai surga-Nya! Tidak ada kata terlambat untuk mengejarnya sebelum hari kiamat itu tiba. “Dunia adalah (ibarat) penjara bagi orang-orang mukmin, dan surga bagi orang-orang kafir”(HR. Muslim).

Semoga bisa istiqamah di jalan-Nya. Jalan orang-orang yang haus akan cinta-Nya. :)

By : Intan Mauliddiana
09:09BJM

1 komentar:

My Friends