REVIEW BUKU LOVE JOURNEY #2


Judul Buku: Love Journey #2 (Mengeja Seribuh Wajah Indonesia)
Penulis: Lalu Abdul Fatah, dkk.
Penerbit: de TEENS
Jumlah Halaman: 367 hlm.

Travelling. Satu kata itu mewakili seluruh isi cerita dari buku Love Journey #2. Seperti kebanyakan buku travelling lainnya, buku ini memuat banyak kisah perjalanan dari setiap pelakonnya. Namun ada yang menarik di sini, bahwa travelling bukan hanya tentang “aku” dan “tempat itu” yang selalu identik dengan keindahan demi keindahan. Tetapi, travelling juga tentang “mereka” dengan kisah-kisah menakjubkan di dalamnya.
Tuhan menciptakan segala sesuatu di bumi ini bukan tanpa tujuan. Alam-alam yang indah dengan beragam karakter makhluknya, tempat-tempat menawan dengan kisah-kisah manusianya, bangunan-bangunan dengan cerita di baliknya, semuanya berkelindan satu sama lain menyuguhkan satu tempat belajar bagi manusia yang kepala dan hatinya “mau” untuk peka. 

Belajar bukan hanya tentang buku dan meja, juga bukan tentang papan dan kapur, tentu definisnya tidak sesempit itu. Belajar juga bisa tentang setiap perjalanan yang kita tempuh, bisa tentang waktu yang kita jalani, bisa tentang orang yang kita temui, melihat matanya, menelusuri setiap sudut ceritanya, bisa tentang apa saja. Yang pasti, belajar adalah tentang bagaimana hati dan kepala kita terbuka menerima setiap ibroh yang ditangkap indra manusia. Dan buku ini menyuguhkan itu, bahwa di setiap perjalanan ada banyak hikmah dan pelajaran yang bisa mengayakan kepala dan hati kita. Ya, melalui sebuah perjalanan.

Buku ini sangat enak sekali untuk kita baca, banyak hal yang bisa kita jumpai di sana. Seperti berkelana dari satu tempat ke tempat lain dalam satu waktu.  Menjelajah alam Indonesia, dari ujung perbatasan yang gelap sampai ke tengah kota yang gemerlap. Mengenal berbagai karakter manusia dengan berbagai cerita yang meninspirasi. Membaca buku ini membuat saya tersadar bahwa alam Indonesia sangat kaya. Tersadar pula jika banyak hal yang harus saya syukuri, melihat di luar sana banyak manusia yang kurang beruntung, misalnya fasilitas sekolah yang minim, akses listrik yang terbatas, pasokan air bersih yang sedikit, dan banyak hal lain yang membuat saya tertunduk malu karena kurang bersyukur. Dengan tangan-tangan penulis yang berbeda dalam buku ini, kita akan dibuat diam dan ber-ooo tentang fakta yang ada dalam setiap tempat yang mereka kunjungi.

Setiap cerita yang ada dalam Love Journey #2 memuat gambar-gambar atau dokumentasi tentang tepat yang dimaksud. Namun sayangnya, ada beberapa yang tidak menyertakan dokumentasi sehingga kepuasaan mata untuk mengetahui tempat yang dimaksud tidak terpenuhi. Over All, Buku ini keren, dan saya tidak sabar untuk mengambil ransel saya dan Go!

0 komentar:

Posting Komentar

My Friends